"Giving the best education for the next muslim generation"

Rabu, 12 Januari 2011

PENYAKIT CHIKUNGUNYA YANG MERESAHKAN

Beberapa hari aku diresahkan dengan gejala penyakit yang mirip CHIKUNGUNYA seperti, badan mendadak demam, rasa nyeri yang sangat di persendian dan tulang, perut sangat sakit dan mual, dan yang paling tidak mengenakkan tubuh menggigil luar biasa.
Rasa panik seketika menyerobot pikiranku, ada apa dengan ku ini? waktu itu pikiranku berkecamuk, apakah hari ini aku harus numpang tidur (opname) di Rumah Sakit tempat yang paling aku benci dan menyeramkan (menurutku). Sedangkan sangat banyak sekali pekerjaan yang harus aku selesaikan dan diantaranya sifatnya mendesak. Ya apa boleh buat, kesehatan harus diutamakan.

Ditengah kegalauan, aku tidak kehabisan akal sehat walaupun badan aku tidak sehat, dengan sisa-sisa tenaga yang aku miliki ku ambil laptop dan modem terus aku browsing internet walaupun dengan kondisi badan sedang meriang aku terus berjuang mencari informasi tentang gejala penyakit yang aku rasakan. Dan setelah aku dapat beberapa informasi dari internet, ternyata gejalanya mirip dengan penyakit CHIKUNGUNYA penyakit yang paling meresahkan masyarakat akhir-akhir ini dan terkesan termasuk penyakit paling berbahaya (menurut mereka). 

Tapi rasa panik dan ketakutan yang meneror pikiranku itu rontok seketika, setelah aku selesai membaca beberapa informasi yang aku dapat dari browsing di internet tentang penyakit itu.
Dan sekarang aku bisa bernafas dengan lega, karena tidak perlu repot-repot mengungsi (kayak kebanjiran saja mengungsi) ke Rumah Sakit yang menyeramkan itu, cukup dengan istirahat total dan minum obat penurun panas dan penghilang rasa nyeri yang terjual bebas di kios-kios.
Tapi yang menjadi permasalahan sekarang adalah aku harus bersabar melalui proses penyembuhan yang terhitung cukup lama dan tentunya sangat membosankan karena berlama-lama di tempat tidur yang pemandangan ya itu itu saja, lain halnya kalau kamarku menghadap ke pantai dengan deburan ombaknya yang menenangkan dan tiupan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan beserta pemandangannya yang indah yang bisa mengusir hantu kebosanan ditambah dengan perawat-perawat yang cantik menghantarkan obat penawar (lagi ngayal ni bos) tapi bagaimana kalau ada sunami?, bisa semboeh (dead/mati) .

Alhamdulillah, dengan istirahat yang cukup serta lantaran obat yang aku konsumsi dan yang paling penting Tuhan masih sayang sama aku sehingga aku berangsur-angsur membaik. 
Berikut ini sekilas penyakit CHIKUNGUNYA yang kononnya sangat menakutkan itu.

SEKILAS DEMAM CHIKUNGUNYA:

CHIKUNGUNYA adalah penyakit yang ditandai dengan demam mendadak, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Acapkali disertai dengan kondisi tubuh nan lunglai bak tiada daya. Gejala lainnya yang dapat dijumpai adalah nyeri otot, sakit kepala, menggigil, kemerahan pada konjunktiva (selaput lendir mata), pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher, mual, muntah dan kadang-kadang disertai dengan gatal pada ruam. Belum pernah dilaporkan adanya kematian karena penyakit ini.

Demam chikungunya sering rancu dengan penyakit demam dengue, demam berdarah dengue, dan campak, tetapi gejala nyeri sendi merupakan gejala yang penting pada demam chikungunya. Serangan demam chikungunya dalam bentuk KLB (kejadian luar biasa) sudah sering terjadi, terutama karena penyebarannya oleh nyamuk. Untuk mencegah serangan demam chikungunya, maka rumah, asrama, hotel, sekolah, pasar, terminal dan tempat-tempat lainnya, harus terbebas dari media berkembang biaknya nyamuk, termasuk 200 meter sekitarnya.

PENYEBAB CHIKUNGUNYA
Virus penyebab adalah virus chikungunya, kelompok Alphavirus atau “group A” antropho borne viruses. Virus ini telah berhasil diisolasi di berbagai daerah di Indonesia. Sedangkan demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh “group B” antropho borne viruses.

VEKTOR ( PEMBAWA PENYAKIT )
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang juga nyamuk penular penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Masa Inkubasi: Masa tunas antara 1-12 hari, pada umumnya 2-4 hari.

CARA PENULARAN
Penularan demam chikungunya terjadi apabila penderita yang sakit digigit oleh nyamuk penular, kemudian nyamuk penular tersebut menggigit orang lain. Biasanya tidak terjadi penularan dari orang ke orang. Penyakit ini biasanya berlangsung selama beberapa hari kemudian sembuh sendiri. Tapi…mana tahan …

GEJALA CHIKUNGUNYA

>Demam. Biasanya demam tinggi, timbul mendadak disertai mengigil dan muka kemerahan. Panas tinggi selama 2-4 hari kemudian kembali normal.

> Sakit persendian. Nyeri sendi merupakan keluhan yang sering muncul sebelum timbul demam dan dapat bermanifestasi berat, nyeri tak terperi, sehingga kadang penderita ” merasa lumpuh ” sebelum berobat . Sendi yang sering dikeluhkan: sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang.

> Nyeri otot. Nyeri bisa pada seluruh otot atau pada otot bagian kepala dan daerah bahu. Kadang terjadi pembengkakan pada pada otot sekitar mata kaki.

> Bercak kemerahan ( ruam ) pada kulit. Bercak kemerahan ini terjadi pada hari pertama demam, tetapi lebih sering pada hari ke 4-5 demam. Lokasi biasanya di daerah muka, badan, tangan, dan kaki. Kadang ditemukan perdarahan pada gusi.
* Sakit Kepala: sakit kepala merupakan keluhan yang sering ditemui.

> Kejang dan Penurunan Kesadaran. Kejang biasanya pada anak karena panas yang terlalu tinggi, jadi bukan secara langsung oleh penyakitnya.

> Gejala lain. Gejala lain yang kadang dijumpai adalah pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher.

PENGOBATAN
Pengobatan demam chikungunya adalah pengobatan simptomatis dengan penurun panas atau penghilang rasa nyeri, disertai istirahat. Perjalanan penyakit ini umumnya cukup baik, karena bersifat Self Limited, yakni akan SEMBUH SENDIRI.

Adakalanya penderita dirawat di RS lantaran kondisi yang lemah dan lunglai, dan keadaan ini acapkali menakutkan bagi penderita dan keluarganya.

Sementara ini belum ditemukan obat spesifik untuk penyakit ini. Juga belum ditemukan imunisasi yang berguna sebagai tindakan preventif. Namun pada penderita yang telah terinfeksi timbul imunitas / kekebalan terhadap penyakit ini dalam jangka panjang.

Pengobatan yang diberikan umumnya untuk menghilangkan atau meringankan gejala yang ada saja (symptomatik therapy), seperti pemberian obat panas, obat mual / muntah, maupun analgetik untuk menghilangkan nyeri sendi.

CONTOH OBAT-OBATAN:
Penurun panas atau penghilang nyeri adalah obat non steroid anti inflamasi ( NSAI ), misalnya: (pilih salah satu contoh): PARASETAMOL, ANTALGIN, NATRIUM DIKLOFENAK, PIROKSIKAM, IBUPROFEN, DLL
Sedang untuk mengurangi mual atau muntah bisa digunakan DIMENHIDRAMIN atau METOKLOPRAMID.

PENCEGAHAN
Jaga kondisi tubuh kita agar selalu tetap fit, istirahat dan makan teratur, berantas nyamuk dan jetik-jentiknya dengan cara menjaga kebersihan lingkungan.
Penderita sebaiknya diisolasi dari gigitan nyamuk, sehingga dapat mencegah penularan ke orang lain. Setiap orang dapat mencegah gigitan nyamuk penular demam chikungunya dengan kelambu, obat nyamuk bakar dan semprot atau dengan kasa anti nyamuk.

“Semoga kutipan informasi tersebut bermanfaat, dan menjadikan kita tetap sehat guna menyelesaikan tugas dan kewajiban kita dengan nyaman dan tepat waktu, Amin”.



Sumber Informasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Chikungunya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar